My Opinion About Omnibus Law

 

    Ini hanya pendapat dari seorang pria yang payah, bukan bahasan politik pro atau kontra, namun hanya anggapan atau mungkin bisa dianggap cocoklogi. Gua disini diposisi netral, bukan buzzer ataupun Social Justice Warriors (Cyattt!!!). Jadi langsung aja, anggap ini pendapat orang bodoh dan jangan baper. Ok Let's Go!

    Lagi-lagi panggung komedi terselubung oposisi... Layaknya program Prakerja yang rusuh banget buat di jalankan karena alasan urgent, Omnibus Law juga disahkan secara urgent dengan tujuan mengembalikan ekonomi Indonesia. Niatnya sih... ntah bakal berhasil atau enggak. But mungkin karena terburu-buru maka rakyat Indonesia merasa aneh dan janggal, ntah memang karena belum matang atau ada tangan jahil hihi.

    Bapak Luhut menjelaskan bahwa gak sembarang investor bisa masuk apalagi investor asing yang berpotensi merugikan negara. Of course I hope it's true. Tiba-tiba kepikiran di otak gua, lha.. Indonesia kan sudah banyak melawan mafia ekonomi sejak Presiden Jokowi menjabat. Mulai dari Petral Pertamina, hingga FREEPORT. Yha... walaupun gak sampe akar-akarnya. Selagi masih hidup and berkeliaran usaha berkuasa tentu masih berlaku. Gua gak lagi muji presden ya, inget Netral.

    Nah... Banyak negara lain juga yang udah sedikit demi sedikit melawan Elite Global terutama negara maju, posisi Elite Global terusik dong and semakin melemah, gak heran hampir tiap tahun pasti ada virus baru. Virusnya berkaitan dengan FLU lagi, kayak yang di upgrade tiap tahunnya. Ntah hasil revolusi alami atau memang dibuat berevolusi. Nevermind! Nyatanya COVID-19 udah banyak ngehancurin ekonomi dunia. (Claps! Claps! Claps!)

    Hei! Ketika ekonomi terancam apa yang diharapkan? bisa jadi nih... mereka mengharapakan negara terdampak (yang mungkin sudah ditargetkan) untuk membuat kebijakan/peraturan baru dengan kondisi "urgent" contohnya Omnibus Law, dengan harapan untuk mempermudah investor agar terciptanya lapangan kerja baru untuk menstabilkan ekonomi.

    Inilah celah yang mungkin bisa dimanfaatkan Elite Global untuk mengontrol saham dan bisa saja menyelipkan orang-orang mereka karena kebijakan investor dan TKA gak seribet dulu. Tapi jawaban Bapak Luhut "Perusahaan yang sejak awal terdeteksi bisa merugikan negara, langsung ditutup!" artinya para Elite gak jadi bahagia karena perusahaan bisa ditutup secara sepihak. Ini juga mungkin membuat EG terbakar dan inilah yang menurut gua provokator sekaligus tokoh utama sialan.

    Revisi Undang Undang ini memang aneh banget, kaya dikejar T-Rex. Tapi ini memang keputusan langsung dari presiden, dalam diri kesetanan gua ini kayak permainan kucing-kucingan adu cepat antara EG dan Presden. Memang ini keputusan beresiko untuk mempermudah investor, tapi tolong take care dalam menerima investor terutama investor asing. Jangan sampai kesalahan secuil berdampak besar seperti 9 Naga China di era Bapak Soeharto terulang kembali.

    Presiden tentunya yang akan bertanggung jawab besar atas Omnibus Law.

    Sekali lagi, ini hanya pendapat dari seorang pria yang payah, bukan bahasan politik pro atau kontra, namun hanya anggapan atau mungkin bisa dianggap cocoklogi. Gua disini diposisi netral, bukan buzzer ataupun Social Justice Warriors (Cyattt!!!). 

- Haikal Kelana (Seorang pelajar yang payah)